Rachman Halim
Posted: Selasa, 25 Mei 2010 by Hardiyanto Nugroho inTerakhir ia menjabat Presiden Komisaris PT Gudang Garam Tbk. Menurut majalah Forbes, ia dan keluarga adalah orang terkaya 8 di Indonesia dengan kekayaan 1,6 miliar dollar AS, tahun 2007. Peringkat ke-4 di Asia Tenggara pada tahun 2004, dan terkaya ke-214 di dunia pada 2005.
Halim berhasil membawa GG menjadi perusahaan besar. Dia melakukan revolusi, menjadikan Gudang Garam sebagai perusahaan terbuka dan terus membesar hingga selalu menjadi terbesar. Rahman meninggal tepat sebulan setelah perayaan ulang tahun ke-50 PT Gudang Garam, 26 Juni 2008. Ia meninggalkan seorang istri dan dua anak. Halim meninggal akibat penyakit jantung koroner yang dideritanya, setelah mendapat perawatan di salah satu rumah sakit di Singapura.
Jenazahnya diterbangkan dari Singapura dengan pesawat carter dan tiba di Bandara Juanda Surabaya sekitar pukul 16.30. Selanjutnya, dibawa dengan helikopter milik Gudang Garam dan mendarat di helipad kompleks pabrik GG unit III sekitar pukul 17.30. Sebelumnya, satu helikopter mendarat lebih dulu yang mengangkut beberapa koper dan kerabat Halim.
Jenazahnya disemayamkan di rumah duka di Jalan Demak Nomor 1, Kelurahan Ngadirejo, Kediri, Jawa Timur. Sebelum disemayamkan di rumah duka, jenazah dibawa mengitari Gedung Sasana Krida Surya Kencana di Kediri, salah satu gedung baru milik PT Gudang Garam yang belum sempat diresmikan.
Ribuan warga sekitar dan buruh PT Gudang Garam memadati sepanjang jalan menuju rumah duka yang dilalui iring-iringan mobil jenazah. Dia memang dikenal sebagai seorang dermawan. Di sepanjang jalan yang dilalui iringan mobil jenazah, keluarga almarhum juga menebar uang receh yang kemudian dipungut warga yang menyambutnya di sepanjang jalan.
Juru bicara keluarga, yang juga Kepala Humas PT Gudang Garam, Vidya R Boediyanti, kepada pers menjelaskan, Rahman meninggal di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura. Ia meninggalkan satu orang istri, Feni Olivia alias Oiy Fen Lang, putri seorang pemilik restoran di Bima, NTB, dan dua orang anak.
Rahman mengawali kariernya di PT Gudang Garam sebagai pengawas bangunan pabrik. Setelah itu, pada tahun 1969, ia menjabat sebagai salah satu Direktur PT Gudang Garam. Tahun 1984, ia menjabat presiden komisaris.
Berita meninggalnya bos GG itu mengejutkan sejumlah pejabat di Kota Kediri. Wali Kota Achmad Maschut mengaku terkejut dan menyatakan sangat berduka atas wafatnya Rachman. menurut Maschut, Halim seorang pengusaha yang ramah, tenang dan baik. Maschut terkejut, karena saat resepsi HUT Ke-50 GG Juni lalu, ia masih bercanda saat bersalaman dengan Halim.
Ketua Umum Gappri (Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia) Ismanu Semiran, pun mengaku sangat terkejut dan merasa kehilangan dengan meninggalnya Halim. "Seluruh elemen industri rokok mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya. Kepergian beliau membuat kami sedih," ujar Ismanu.
Orang Terkaya "Forbes"
Rachman Halim merupakan satu-satunya orang Indonesia yang masuk daftar. Orang Asia lainnya yang ada satu peringkat dengan Halim adalah Stanley Ho (Hongkong) yang bergerak di judi, Keluarga Koo Chen-hu (Korsel) di perbankan, dan Yamauchi Hiroshi (Jepang) di Nintendo.
Sempat Bagi Rumah
Acara itu dihadiri oleh mantan Presiden Megawati dan beberapa menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu serta Gubernur Jatim Imam Utomo.
Profil GG
Dilihat dari asset yang dimiliki, nilai penjualan, pembayaran pita cukai dan pajak kepada Pemerintah Indonesia serta jumlah karyawan, PT Gudang Garam Tbk merupakan perusahaan terbesar dalam industri rokok kretek di Indonesia. PT Gudang Garam Tbk telah mencatatkan sebagian saham-sahamnya di lantai bursa.
Sejarah
Pada tanggal 26 Juni 1958, Bapak Surya Wonowidjojo memulai usaha membuat rokok kretek dengan merek dagang "Gudang Garam" dengan bercirikan industri rumah tangga yang hanya menggunakan alat tradisional sederhana. Pada saat itu jumlah tenaga kerjanya hanya sekitar 50 orang dan menempati lahan sewaan seluas 1000 m2 yang berlokasi di jalan Semampir II/1 Kediri. Gudang Garam memulai produksi perdananya, berupa Sigaret kretek Klobot (SKL) dan Sigaret Kretek Tangan (SKT), dengan hasil produksi hanya sekitar 50 juta batang pada tahun 1958. Pada mulanya pemasaran hasil produksi hanya meliputi sekitar daerah Kediri (Karesidenan Kediri).
Setelah menjalankan usaha selama 10 tahun Gudang Garam menjadi semakin terkenal sehingga pendirinya mempertimbangkan untuk memperluas usaha. Pada tahun 1969, perusahaan beralih status menjadi sebuah Firma guna mengikuti perkembangan dunia usaha. Gudang Garam juga mendapat dukungan dari BNI 1946 untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang berawal dari hanya jumlah jutaan rupiah hingga menjadi milyaran rupiah.
Kemudian pada tahun 1971, status perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) dan mendapatkan fasilitas PMDN. Dengan status Perseroan Terbatas, PT. Perusahaan Rokok Tjap Gudang Garam semakin berkembang, baik dari segi kualitas produksi, menejemen maupun teknologi, sehingga pada tahun 1979 mulai memproduksi Sigaret Kretek Mesin (SKM). Produksi sigaret kretek mesin ini tidak merubah sifat PT. Gudang Garam sebagai perusahaan yang menganut sistem padat karya, bahkan semakin memperluas kesempatan kerja.
- Coated Folding Boxboard
- Coated Solid Bleached Board
- Coated Duplex Board